Total Pageviews

Tuesday, December 7, 2010


ANALISIS DAYA SAING LAYANAN POS STANDAR DAN POS PRIMA
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DENGAN PENDEKATAN SEGMENTATION, TARGETING, AND POSITIONING

LATAR BELAKANG

PT Pos Indonesia (Persero) sebagai entitas bisnis yang berada dalam lingkungan Kementerian Negara BUMN memiliki banyak peluang bisnis di Indonesia. Terlebih lagi, khususnya dalam hal pengembangan layanan jasa pos standar dan prima, PT Pos Indonesia (Persero) juga dikenal sebagai badan usaha yang memiliki begitu banyak sumber daya yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, dengan tersebar luasnya outlet layanan di seluruh Indonesia dan adanya sumber daya manusia berbakat dan sangat dekat dengan masyarakat dapat menciptakan produk layanan jasa yang kreatif.Potensi tersebut dapat ditunjukkan dengan begitu banyak dan beragamnya usaha bidang jasa perposan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat saat ini akan layanan jasa pos. Selain itu, layanan jasa pos standar dan pos prima PT Pos Indonesia (Persero) sesungguhnya sudah sejak lama ada, yaitu dengan adanya layanan surat, warkatpos, kartupos, barang cetakan, surat kabar, dan paketpos (baik sebagai kiriman biasa/standar, maupun prima/kilat khusus) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 6 Tahun 1984 jo Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 1985 tentang jenis-jenis pelayanan yang diselenggarakan Pos dan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Nomor 27/Dirut/1998 serta Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Nomor  96/Dirut/2000, yang telah disempurnakan dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Nomor KD 49/Dirut/0701 tanggal 09 Juli 2001 tentang penyederhanaan produk pos khususnya produk pos Dalam Negeri,  disamping adanya produk-produk kreatif layanan jasa PT Pos Indonesia (Persero) saat ini yang relatif sudah banyak disajikan bagi masyarakat, termasuk juga berbagai disain aliansi layanan pos yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang perposan.

Beragamnya produk/layanan dan level pelayanan yang disediakan oleh PT Pos Indonesia di satu sisi memungkinkan konsumen memiliki banyak pilihan, tetapi di sisi lain menimbulkan berbagai kompleksitas prosedur penanganannya yang harus disiapkan oleh perusahaan karena masing-masing produk tersebut diciptakan dengan karakteristiknya masing-masing. Dilihat dari pertumbuhan revenue, baik masing-masing maupun total beberapa tahun terakhir belum menunjukkan angka yang signifikan, bahkan pertumbuhannya cenderung menunjukkan angka negatif. Dilihat dari aktivitas marketing communication atas produk jasa PT Pos Indonesia, umumnya menggunakan strategi pemasaran yang belum secara spesifik memperhatikan adanya perbedaan karakteristik pasar, akibatnya pasar yang sudah diperoleh perusahaan mudah lepas dan berpindah ke provider lain (pesaing) karena belum terdapat ikatan hubungan kuat antara konsumen dengan perusahaan dan produk-produk perusahaan yang dikonsumsi.

Dalam konteks ini diperlukan upaya segmentasi pasar agar aktivitas strategi pemasaran menjadi lebih efektif dan berfokus pada apa yang umumnya dibutuhkan oleh konsumen. Dengan cara ini, diharapkan usaha penciptaan daya saing (point of differentiation) perusahaan dapat berhasil, sebagaimana yang dinyatakan Keller (2003:75) penentuan pasar yang tidak jelas atau kurang terarah tersebut pada akhirnya mempengaruhi posisi pasar dari perusahaan. Lebih lanjut, menurut Keller (2003:75) salah satu dari empat langkah yang bisa digunakan untuk membangun sebuah merek yaitu menciptakan kesesuaian brand image yang ditangkap oleh konsumen dengan brand identity dari produk yang dibangun atau diciptakan oleh produsen. Apabila ingin berhasil dalam persaingan, perusahaan harus berupaya untuk membangun persepsi mengenai produk dan jasa mereka sedemikian rupa dengan menyamakan antara brand identity dengan brand image, sehingga ketika menyebut sebuah kategori produk, dengan sendirinya yang muncul di dalam ingatan atau benak konsumen adalah merek perusahaan dan bukannya merek pesaing.
Peneliti: Tim Poltekpos Indonesia
Email: suparno_saputra@yahoo,com

No comments:

Post a Comment